gambar presentasi
search of youtube


Oleh Nina Nurhayati Ardiana- komunikasi dan budaya organisasi

A. Komunikasi

  • Pengertian komunikasi
Secara umum pengertian komunikasi terbagi menjadi dua yaitu secara etimologis dan secara terminologis. Dari dua bagian ini terdapat pengertian masing-masing.

1. Etimologis
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu "komunication", yang bersumber pada kata komunis yang artinya sama. Dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan.

2. Secara terminologis
Sedangkan dalam pengertian komunikasi secara terminologis, komunikasi adalah Proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

Sedangkan secara pragmatis, dalam pengertian pragmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka atau melalui media. Jadi komunikasi dalam pengertian pragmatis bersifat intensional yang mengandung tujuan. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan perencanaan sejauh mana kadar perencanaan itu bergantung kepada pesan yang akan dikomunikasikan dan pada komunikasi yang dijadikan sasaran.

Jadi, komunikasi adalah sebuah Proses penyampaian pesan seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap perilaku, atau pendapat secara langsung maupun tidak langsung.
  • Proses komunikasi
Pada bab ini, proses komunikasi tatap muka atau komunikasi langsung juga memiliki dua penjabaran yang pertama komunikasi antar person dan yang kedua komunikasi kelompok. 

1. Komunikasi antar person
Yaitu komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi ini dianggap paling efektif dalam hal upaya mengobati sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena sifatnya dialogis, yakni berupa percakapan. Feedback atau timbal balik dari komunikan bersifat langsung.

2. Komunikasi kelompok
Komunikasi ini termasuk komunikasi tatap muka karena komunikator dan komunikan berada dalam situasi saling berhadapan dan saling melihat. Komunikasi kelompok sendiri merupakan komunikasi dengan sejumlah komunikan. Dalam komunikasi suatu kelompok, ada yang namanya komunikasi kelompok kecil dan komunikasi kelompok besar.

Proses komunikasi bermedia
Pengertiannya yaitu komunikasi yang menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada komunikan yang jauh tempatnya dan atau banyak jumlahnya. Feedback tidak terjadi pada saat komunikasi dilakukan. komunikasi bermedia dibagi menjadi dua bagian: 

1.komunikasi bermedia massa
Digunakan apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang digunakan yaitu radio, surat kabar, televisi, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi, dan rekreasi.

2. Komunikasi bermedia nirmasa
Digunakan untuk orang-orang tertentu atau kelompok-kelompok tertentu. Berupa surat telepon, telegram papan pengumuman, poster, spanduk, brosur, pamflet, adalah median Nir massa karena tidak memiliki daya keserempakan dan komunikannya tidak bersifat massal.


gambar presentasi 2
search of yt  



  • Faktor-faktor penghambat komunikasi
a. Hambatan sosio-antro- psikologis
  1. Hambatan sosiologis
Masyarakat terdiri dari berbagai golongan dan lapisan yang bisa menimbulkan sebuah perbedaan dalam status sosial, ideologi tingkat pendidikan, agama tingkat kekayaan dan sebagainya. Yang semuanya dapat menjadi hambatan bagi kelancaran komunikasi.

      2. Hambatan antropologis

Komunikasi akan berjalan lancar jika suatu pesan yang disampaikan komunikator diterima oleh komunikan secara tuntas, yaitu diterima dalam pengertian received atau secara indrawi. Dalam pengertian accepted atau secara rohani, teknologi komunikasi tanpa dukungan kebudayaan tidak akan berfungsi.

       3. Hambatan psikologis

Hambatan psikologis umumnya disebabkan si komunikator sebelum melancarkan komunikasinya tidak mengkaji diri komunikan. Prasangka merupakan salah satu hambatan berat, karena orang yang berprasangka belum apa-apa bersikap menentang komunikator. Pada orang yang bersifat prasangka emosi nya menyebabkan dia menarik kesimpulan tanpa menggunakan pikiran rasional.

b. Hambatan semantis

Hambatan semantis terdapat pada diri komunikator. Faktor semantis menyangkut bahasa yang dipergunakan sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Salah ucap atau salah tulis dapat menimbulkan salah pengertian atau salah tafsir, yang pada akhirnya menimbulkan salah komunikasi.

C. Hambatan mekanis

Dijumpai pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contohnya: suara telepon yang tidak jelas, huruf yang berhamburan pada surat suara yang hilang muncul pada radio, berita surat kabar yang sulit dicari sambungan kolomnya, gambar yang meliuk-liuk pada televisi dan lain-lain.

d. Hambatan ekologis

Disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya: suara riuh orang-orang atau kebisingan lalu lintas,suara hujan atau Petir, suara pesawat terbang lewat, dan lain-lain pada saat komunikator sedang berpidato. 
 

B. Budaya organisasi

  1. Pengertian budaya organisasi 

Budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima, oleh organisasi untuk bertindak memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi.
 
     2. Konsep budaya organisasi 

Salah satu konsep Organisasi yang menjadi  rujukan dalam mempelajari teori organisasi pada umumnya dan budaya organisasi pada khususnya adalah apa yang oleh Pieter waterman. Sebutkan sebagai MC kinsey- kerenfrane work. Yang terdiri dari 7 buah konsep saling terkait. Laksana sebuah mutiara. 6 buah konsep membentuk lingkaran yang dihubungkan dengan tali temali. Masing-masing yaitu: strategi, struktur, style,staf, dan skill saling berkaitan dan ditengahnya adalah lingkaran share values yang tidak lain adalah budaya organisasi.
 
     3. Fungsi budaya organisasi
 
Menurut pendapat Sunarto'2003' disebutkan bahwa Organisasi mempunyai beberapa fungsi, antara lain :
  • pengikat organisasi
  • Integrator
  • Identitas organisasi
Energi untuk mencapai kinerja yang tinggi
  • Ciri kualitas
  • Motivator
  • Pedoman gaya kepemimpinan
  • Value  enancher   
4. Proses budaya organisasi
 
a. Proses terbentuknya budaya organisasi. Prosesnya Mengikuti alur berikut:
  • Peran pendiri dan pemimpin lainnya membawa serta, satu set asumsi dasar nilai nilai, perspektif, artefak ke dalam organisasi dan kepada karyawan.
  • Budaya muncul ketika para anggota berinteraksi satu sama lain untuk memecahkan masalah-masalah pokok organisasi ya ini masalah integrasi dan adaptasi eksternal.
  • Secara perorangan, masing-masing anggota organisasi boleh menjadi seorang pencipta budaya baru " kultur creator" dengan mengembangkan berbagai cara untuk menyelesaikan persoalan-persoalan Individual.    

 b. Proses mempertahankan budaya organisasi.

Sima liberman menjelaskan langkah-langkah untuk mempertahankan sebuah budaya yang mampu melewati pertumbuhan dan perubahan, seperti berikut ini:

  1. Mengidentifikasi budaya dan apa bedanya dari konsep lainnya.
  2. Mengembangkan sebuah rencana strategis untuk menerapkan budaya.
  3. Manajemen puncak harus mengimplementasikan budaya organisasi dalam setiap hal yang dilakukan seperti perekrutan, penggajian, kunjungan dan intensif. Pembentukan Lingkungan organisasi dan pemasaran.
  4. Memiliki anggota tanaman yang bermanfaat untuk melatih anggota baru dan mengembangkan sebuah sistem dimana anggota baru dapat mempelajari parameter dari budaya yang tertulis dari tidak tertulis.
  5. Secara rutin mengevaluasi kemajuan dan kesuksesan seiring dengan pertumbuhan organisasi.
  6. Secara rutin mengevaluasi kemajuan dan kesuksesan seiring dengan pertumbuhan organisasi.
  7. Selalu terbuka terhadap perubahan dan pastikan bahwa anggota organisasi tahu terhadap perubahan yang dilakukan dan Apa untungnya bagi mereka.

c. Proses mengubah budaya organisasi

contoh struktur organisasi
search of yt

 
Ada 3 langkah penting yang dilakukan dalam budaya organisasi.

  1. , sebelum organisasi bisa merubah budayanya, harus memahami budaya yang ada.
  2. Bentuk organisasi di  masa yang akan datang, dan putuskan bagaimana  budaya organisasi bisa mendukung kesuksesan visi  apa yang dimiliki organik untuk masa depannya dan bagaimana seharusnya perubahan budaya bisa mendukung  pemenuhan visi tersebut.
  3. Individu dalam organisasi harus memutuskan untuk merubah perilaku mereka untuk mencontoh perilaku mereka untuk menciptakan budaya organisasi yang diinginkan.